📚 TikTok dan #BookTok: Fenomena Baru Literasi Anak Muda
Di tengah era digital yang serba cepat, siapa sangka platform hiburan seperti TikTok bisa menghidupkan kembali semangat membaca di kalangan anak muda? Melalui tagar #BookTok, generasi Gen Z dan milenial kini menemukan cara baru untuk jatuh cinta pada dunia literasi.
Apa Itu #BookTok?
#BookTok adalah komunitas virtual yang lahir di TikTok, tempat para pengguna berbagi ulasan, rekomendasi, dan reaksi emosional terhadap buku favorit mereka. Dengan format video singkat—biasanya berdurasi 15–60 detik—pengguna menyampaikan cerita tentang betapa menyentuhnya akhir sebuah novel, plot twist yang tak terduga, atau kutipan yang menggugah hati.
Tagar ini telah digunakan lebih dari 55 juta kali di TikTok Indonesia, dan jumlahnya terus bertambah.
Mengapa #BookTok Begitu Populer?
-
📱 Format Cepat, Ringan, dan VisualAnak muda menyukai konten yang mudah dicerna. #BookTok memberikan preview cerita dan kesan personal dengan cara yang menarik secara visual.
-
👥 Komunitas yang MendukungPengguna #BookTok sering saling berbagi tips, berdiskusi di kolom komentar, atau saling menghibur dengan reaksi lucu terhadap buku sedih dan romantis.
-
🔁 Pengaruh Viral yang NyataBanyak buku lawas kembali populer karena dibahas di #BookTok, seperti It Ends With Us oleh Colleen Hoover, atau The Song of Achilles oleh Madeline Miller. Bahkan toko buku besar di Indonesia seperti Gramedia kini membuat rak khusus "Buku Populer di #BookTok".
-
📚 Meningkatkan Minat BacaStudi menunjukkan adanya peningkatan pembelian buku di kalangan usia 15–25 tahun, sebagian besar karena terinspirasi dari video yang mereka tonton di TikTok.
Dampak Positif #BookTok
- Meningkatkan Literasi: Di tengah kekhawatiran akan budaya instan dan kurangnya minat baca, #BookTok membuktikan bahwa media sosial bisa menjadi alat positif dalam membangun budaya literasi.
- Kesempatan bagi Penulis Lokal: Banyak penulis muda dan indie di Indonesia memanfaatkan #BookTok untuk memperkenalkan karya mereka secara organik, tanpa harus bergantung pada penerbit besar.
- Revitalisasi Dunia Buku: Toko buku kini mulai mengikuti tren dengan membuat display khusus buku-buku "viral di TikTok", yang membantu industri buku tetap hidup dan relevan.
Tantangan dan Kritik
Walaupun positif, beberapa kritik menyebut bahwa:
- Tidak semua konten #BookTok memberikan ulasan yang berkualitas, karena sering hanya berbasis emosi.
- Ada kecenderungan "ikut-ikutan", di mana pembaca membeli buku hanya karena viral, bukan karena ketertarikan pribadi. Namun demikian, antusiasme yang tumbuh tetap menjadi angin segar bagi dunia literasi.
Penutup
Fenomena #BookTok membuktikan bahwa membaca buku kini tidak lagi dianggap ketinggalan zaman. Justru, melalui TikTok, buku-buku kembali menemukan rumahnya di hati anak muda. Di era digital ini, membaca tidak harus membosankan—cukup buka TikTok, cari #BookTok, dan temukan rekomendasi buku yang bisa mengubah hidupmu.
📌 Fakta Singkat:
- #BookTok telah ditonton lebih dari 200 miliar kali secara global.
- Di Indonesia, penjualan buku fisik naik sekitar 12% pada tahun 2024—tertinggi sejak pandemi.
- Tokoh konten kreator #BookTok lokal seperti @Rania Ceodee (Penghasil Cuan) atau @Bali eBook (LoA - Spiritual) punya pengaruh besar dalam menentukan tren baca anak muda.